JAKARTA, KOMPAS.TV - Penuding ijazah palsu Jokowi, Rismon Sianipar mengatakan sudah memiliki transkrip nilai baku Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 dan itu sangat berbeda dengan apa yang ditampilkan oleh Dirtipidum.
"Transkrip nilai itu tidak ada yang tulis tangan seperti itu. Jadi pertanyaannya itu transkrip nilai siapa? Apakah itu transkrip nilai final dari atas mahasiswa bernama Joko Widodo? Karena yang kami temui itu sangat UGM, kelas UGM begitu," tanya Rismon.
Ketua Dewan Guru Besar UGM 2018-2021, Prof. Koentjoro menyayangkan orkestrasi yang dilakukan oleh Rismon Sianipar, Roy Suryo dkk soal tudingan ijazah palsu Jokowi merusak reputasi UGM.
"Di UGM tahun 80-an sekian itu, tulis tangan itu banyak. Saya juga punya data yang tadi saya tunjukkan kepada Mbak Rosie dan data ini karena sekali lagi saya tidak berhak memunculkan, maka saya tidak sampaikan. Tetapi itu ada dan itu ada tulisan tangan," kata Prof. Koentjoro.
"Dalam ijazah itu biasa ada tulisan?," tanya Rosianna Silalahi.
"Oh bukan ijazah, tetapi itu KRS," jawabnya.
"Transkrip nilai?", tanya Rismon.
"Kartu rencana study gitu lho," terang Prof. Koentjoro.
"Anda merasa bahwa tidak ada transkrip nilai yang ditulis oleh tulisan tangan?
"Transkrip nilai yang ditunjukkan oleh Dirtipidum itu tidak bagus, karena tulis tangan itu tidak mungkin kelas UGM itu tulis tangan. Transkrip nilai akhir untuk menandakan bahwa seseorang lulus itu kan disertai disamping mendapatkan ijazah dia mendapatkan transkrip nilai. Dan transkrip nilai tahun 85 itu sudah sangat rapi yang kami dapatkan itu dan kami lihat sendiri," ujar Rismon.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV: https://youtu.be/2hbrmnz8ZBU
#jokowi #ijazah #ugm
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/609046/heboh-transkrip-nilai-jokowi-terlihat-ditulis-tangan-eks-guru-besar-ugm-bicara-rosi